Tuesday 24 December 2013

Tumis Cumi dan Tempe

Malam hari, ketika seorang gadis mengadu nasib tentang perutnya...

“Mak, beli sate yok! Nggak ada lauk dirumah. Laper kali Dila.” Bujukku setengah memaksa. “Alah, di kulkas tu ada cumi. Masak ajalah. Ntah digoreng kek, disambel, ditauco... Kan bisa. daripada beli?” Berhubung aku anak yang baik budi, aku menuruti perintah mamak. Sambil beraura malas, akupun bangkit dan menuju ke dapur.

Aku membuka kulkas, *dreeett* (emang udah tua apa kulkas aku sampe bunyinya bisa seperti itu? Masih baru kaleeee <- kalo inisih mitos). Setelah pintu kulkas terbuka, langsung kusambar bahan-bahan masak untuk menumis cumi dan tempe. Eit, btw, ada yang mau tau ya caranya? Let’s check it out!

Tumis Cumi dan Tempe

Bahan-bahan :

  • Bawang merah
  • Bawang putih
  • Cabe merah
  • Cabe hijau (cabe rawit kalo mau lebih W-O-W)
  • Jahe (sedikit aja, kalo kebanyakan, nanti rasanya jadi pedar. Emang mau? Enggak kan? Hehe)
  • Minyak goreng (secukupnya)
  • Air (kalo mau tumisnya basah. Tapi kalau nggak mau basah, ya, nggak usah pake air)
  • Tomat (biar warnanya lebih kece kayak aku)
  • Garam dan Gula


Cara Pembuatan:

#Cumi

Potong cuminya, cuci cuminya, garami sedikit aja, oseng-oseng pake minyak supaya nggak alo (alias keras) nantinya. Untuk bagian oseng-mengoseng cumi ini, minyaknya sedikit aja. Karena cumi itu gimana ya? Pokoknya berair gitu deh. Kalau kira-kira udah lembek, tiriskan.

#Tempe

Potong tempe sesuka hati kalian (tapi jangan terlalu tipis), garami, kemudian goreng. Untuk bagian goreng-menggoreng ini, jangan kring kali ya, kalau kering kali, nanti bumbu tumisannya enggak ngeresap ke tempenya. Kalau kira-kira warnanya udah cakep trus nggak kering kali, tiriskan deh.

#Nah, setelah bagian diatas sudah selesai semua, waktunya menumis!

  • Taruh minyak (sedikit aja, kira-kira cukup untuk menumis), panaskan.
  • Kira-kira sudah panas, masukkan bawang merah, bawang putih, kemudian, cabe merah dan cabe putih (ups, sorry, maksudnya cabe hijau). Mungkin kalau untuk tomat, nanti aja ya? Soalnya, tomat itu gampang lembek, nanti nggak seru kalau dia masuk duluan. Wait, jangan lupa masukkan jahenya juga ya? Setelah masuk semua, aduk-aduk hingga harum.
  • Setelah bawangnya sudah mencukupi taraf gurih dan harum, masukkan cuminya. Aduk hingga rata. Tunggu beberapa saat hingga bumbunya masuk kedalam cumi.
  • Setelah tahap memasukkan cumi selesai, saatnya masukkan tempe yang telah kita goreng dan kita tiriskan tadi. Aduk lagi hingga merata, dan tunggu beberapa saat hingga bumbunya meresap ke tempe. Setelah semuanya oke, hidangkan.


Dan tedaaaaa....... Tumis Cumi dan Tempe ala si Kece ;;)

ngambil dari google ._."

Share:

Thursday 5 December 2013

Perubahan Yang Terlalu Mainstream

www.thewallpapers.org 
Semua orang itu gak sama. kalau udah gak sama, pasti selalu berbeda. ada yang cantik ada yang jelek. ada yang hitam ada yang putih. ada yang rajin ada yang malas. ada yang taken ada yang jomblo. itu semua tergantung sama orangnya juga.

Menurut pengalaman gue, gue selalu apes dalam setiap hal. Tapi, kali ini enggak tahu ada angin topan, atau badai apa, gue merasakan yang namanya suatu ‘ke-a-ja-i-ban!’ iya, keajaiban! Example aja, aku dan laptopku. Iya, maksudnya, gue sekarang mau nyeritain tentang laptop gue. atau lebih tepatnya-laptop kesayangan. 

Banyak orang yang punya hobi selalu mengagung-agungkan benda kesayangannya, ups, maksudnya, dia sayang banget dengan barang kesayangannya [yaiyalah! namanya juga barang kesayangan, ya sayang bangetlah.] Nah, jadi, buat anda yang sayang banget dengan barang kesayangannya, gue anjurkan untuk membuat label pada barang anda tersebut. Ups, tapi yang ‘itu’ enggak usah gitu juga dong! *terserah mau mikir tentang apa* yang pasti, gue himbau aja, barang kesayangan gue udah kehilangan sahabat sejatinya-charger. Barang yang selalu mengisi dalam hidupnya. Barang yang dulu selalu ada kapanpun ketika dia sedang kosong. Ahh... Aku benci saat-saat yang seperti ini. Huft.

Oh, gue sampe lupa mau cerita apa...

Nah, laptop gue ya? Oiya, laptop gue itu adalah barang yang gue sayang. Udah banyak kenangan yang nempel disini. Jari-jari gue rasanya udah seperti garam dan gula aja. Kembar gitu, tau gak? Udah banyak huruf-huruf yang terceplak di jari-jari gue. Haha *lebay!* Nah, seperti yang gue katakan sebelumnya kepada kalian, gue sayang banget dengan laptop gue. Kalo laptop gue orang, udah gue nikahin dia. Tapi, masalahnya dia bukan orang, tapi dia hewan *eh, bukan, maksudnya dia itu barang.

Suatu hari, gue sedih sekaligus senang banget liat perubahan dengan laptop gue. Dia sakit. Sakitnya parah banget, sampe ganti kulit segala lagi. Setelah tukang servis dia memfonisnya punya virus yang sangat berbahaya-melebihi virus HIV, gue jadi khawatir. Khawatir ketularan virusnya.

 Awalnya, banyak tukang servis yang enggak sanggup buat ngobatin penyakit dia. Soalnya, penyakit dia itu udah terlalu absurd. Aku aja, takut megangnya-apalagi buka ya kan?. Nah, jadi semenjak gue liat cangkang dari laptop gue itu terkelupas-kelupas sampe kelihatan tuh urat-uratnya alias kabel-kabelnya, jadinya gue jadi ngerih buat nyentuh dia-apalagi ngelirik.

Nah, jadi setelah sekian windu nyari tukang servis yang cocok buat dia, gue jadi merasa senang. Jadi, langsung gue kasih aja tuh laptop gue buat disembuhin. Berhari-hari gue tunggu dia kapan kami bakal bersama lagi, berhari-hari juga gue enggak makan dan minum karena hati gue udah kacau karena rindu dengan dia. Ah, pokoknya nggak enak banget deh.

Akhirnya, setelah dia kembali kepelukan gue, rasa kangen itu pun perlahan-lahan mulai memudar. Jadi gue rasa itu salah satu tanda kami akan bahagia. Awalnya gue merasa kaget dengan apa yang gue lihat pada saat tukang servis mengembalikan laptop gue, tapi gue suka dengan model dia yang sekarang. Yah walaupun kulitnya sama dengan laptopnya si Fadhil sih. [mungkin gue akan deskripsikan Fadhil itu siapa. Oke?]


Jadi, karena laptop gue sekarang udah berubah menjadi warna hitam dari warna sebetulnyamerah, gue jadi makin sayang dengan dia. Pokoknya setiap malam gue harus ngecek dia! Itu yang gue nazarkan saat dia sakit. Nggak tau deh gimana bilangnya. Pokoknya gue sayang sama dia. Tapi, terkadang, gue rindu dengan dia yang dulu. Huhu :”( Miss you Cera {} [Mereknya Acer, jadi gue bilang Cera. Hehe] Okedeh, Bye! :D
Share: