Sementara, teduhlah hatiku Tidak lagi jauh Belum saatnya kau jatuh Percayalah hati Lebih dari ini pernah kita lalui Takkan lagi kita mesti jauh melangkah Nikmatilah lara Untuk sementara saja Untuk sementara saja *** Pukul dua dini hari. Aku masih saja aktif berselancar di sosial media dan entah kenapa tiba-tiba otak menyuruhku untuk melihat story mu. Tak aku gubris, namun pikiran itu terus saja terngiang-ngiang di kepalaku. Lantas langsung aku buka profilmu, terlihat lingkaran berwarna khas instagram disana. Aku klik dan kulihat sebuah foto dua pasang kaki sedang berdiri di sebuah eskalator. Aku mengernyitkan dahi, ‘ siapa lagi sekarang?’. Hingga suatu ketika, tepat dua hari yang lalu kau mengirimkan pesan singkat kepadaku. Awalnya tak ingin kubuka, tapi lagi-lagi otakku tak bisa menahannya. 'Nggak dendam?' Dua kata itu muncul secara tegas disana. 'Buat apa aku dendam?' Aku ketik dan langsung ku kirim kepadamu. ...