Skip to main content

Tumis Cumi dan Tempe

Malam hari, ketika seorang gadis mengadu nasib tentang perutnya...

“Mak, beli sate yok! Nggak ada lauk dirumah. Laper kali Dila.” Bujukku setengah memaksa. “Alah, di kulkas tu ada cumi. Masak ajalah. Ntah digoreng kek, disambel, ditauco... Kan bisa. daripada beli?” Berhubung aku anak yang baik budi, aku menuruti perintah mamak. Sambil beraura malas, akupun bangkit dan menuju ke dapur.

Aku membuka kulkas, *dreeett* (emang udah tua apa kulkas aku sampe bunyinya bisa seperti itu? Masih baru kaleeee <- kalo inisih mitos). Setelah pintu kulkas terbuka, langsung kusambar bahan-bahan masak untuk menumis cumi dan tempe. Eit, btw, ada yang mau tau ya caranya? Let’s check it out!

Tumis Cumi dan Tempe

Bahan-bahan :

  • Bawang merah
  • Bawang putih
  • Cabe merah
  • Cabe hijau (cabe rawit kalo mau lebih W-O-W)
  • Jahe (sedikit aja, kalo kebanyakan, nanti rasanya jadi pedar. Emang mau? Enggak kan? Hehe)
  • Minyak goreng (secukupnya)
  • Air (kalo mau tumisnya basah. Tapi kalau nggak mau basah, ya, nggak usah pake air)
  • Tomat (biar warnanya lebih kece kayak aku)
  • Garam dan Gula


Cara Pembuatan:

#Cumi

Potong cuminya, cuci cuminya, garami sedikit aja, oseng-oseng pake minyak supaya nggak alo (alias keras) nantinya. Untuk bagian oseng-mengoseng cumi ini, minyaknya sedikit aja. Karena cumi itu gimana ya? Pokoknya berair gitu deh. Kalau kira-kira udah lembek, tiriskan.

#Tempe

Potong tempe sesuka hati kalian (tapi jangan terlalu tipis), garami, kemudian goreng. Untuk bagian goreng-menggoreng ini, jangan kring kali ya, kalau kering kali, nanti bumbu tumisannya enggak ngeresap ke tempenya. Kalau kira-kira warnanya udah cakep trus nggak kering kali, tiriskan deh.

#Nah, setelah bagian diatas sudah selesai semua, waktunya menumis!

  • Taruh minyak (sedikit aja, kira-kira cukup untuk menumis), panaskan.
  • Kira-kira sudah panas, masukkan bawang merah, bawang putih, kemudian, cabe merah dan cabe putih (ups, sorry, maksudnya cabe hijau). Mungkin kalau untuk tomat, nanti aja ya? Soalnya, tomat itu gampang lembek, nanti nggak seru kalau dia masuk duluan. Wait, jangan lupa masukkan jahenya juga ya? Setelah masuk semua, aduk-aduk hingga harum.
  • Setelah bawangnya sudah mencukupi taraf gurih dan harum, masukkan cuminya. Aduk hingga rata. Tunggu beberapa saat hingga bumbunya masuk kedalam cumi.
  • Setelah tahap memasukkan cumi selesai, saatnya masukkan tempe yang telah kita goreng dan kita tiriskan tadi. Aduk lagi hingga merata, dan tunggu beberapa saat hingga bumbunya meresap ke tempe. Setelah semuanya oke, hidangkan.


Dan tedaaaaa....... Tumis Cumi dan Tempe ala si Kece ;;)

ngambil dari google ._."

Comments

  1. Yaaaah saya tidak suka dengan cumi -,-

    Mungkin akan saya ganti dengan ayam kali ya hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. udang juga bisa kok. sepertinya, bakal lebih maknyus. wkwk
      btw, thanks udh mampir{}

      Delete
  2. No pict hoaxxx,,, hahahaa

    Kayaknya enak, kapan-kapan aku mau dimasakin dong, hehee...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kemaren mau upload fotonya bareng aku, nggak bisa. mungkin karena ada akunya kali ya? hehe
      boleh deh boleh.
      btw, thanks ya udh mampir{}

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Cerbung] Semua Serba Salah

Malam ini tak seperti biasanya, Rina malas untuk belajar ataupun sekedar mengulang materi yang telah diajarkan di kampusnya. Hal ini membuat Rina untuk beralih mengerjakan sesuatu yang lain, sesuatu yang sangat disukainya selain melihat drama korea. Saat itu Rina sedang asyik dengan game puzzle di handphone nya, tak lama hpnya berbunyi menandakan ada telepon masuk. Dari Raka. Seperti biasa, setiap malam mereka bertelepon. Berbagi kisah tentang apa yang sudah mereka jalani, tentang atasan yang ribet, tentang teman-teman Rina yang bawel, tentang pekerjaan Raka, tentang kuliah Rina, bahkan tentang keluarga mereka. *** “Halo sayang... Lagi apa nih? Ngegame lagi ya?” Raka tahu betul apa yang disuka oleh wanitanya, bermain game salah satunya. “Iya dong, biar gue ga bosen nungguin lo. Lo gitu sih, ribet. Mandi lebih lama dari gue, milih baju lebih ribet dari gue, makan harus ada sambel. Woi cabe mahal woi!” “Hahaha, bisa diganti pake merica kok sayang.” “Pedes meric...

Dicintai dengan Sederhana

Hari ini aku mengajak seorang teman lamaku untuk challenge tulisan lagi. Namanya Juang. Sama seperti yang lalu, masing-masing dari kami memberikan tiga kata yang tediri dari kata benda, kata kerja, dan kata sifat. Aku memberikan " foto, mengadopsi, dan ganas" . Sedangkan dia memberiku " es krim, menikam, dan lembut" . Dan beginilah hasilnya: DICINTAI DENGAN SEDERHANA Pernahkah kalian dicintai secara sederhana? Ketika dia membelikan es krim dan dinikmati bersama-sama di ujung sawah sambil menunggu datangnya senja tiba. Pernahkah kalian dicintai secara sederhana? Ketika dia menyapa lembut dan melihat matamu dengan mesra. Pernahkah kalian dicintai secara sederhana? Ketika dia memberikan jaketnya untuk kau kenakan saat hujan tiba dan harus menahan dingin yang menyentuh kulitnya. Pernahkah kalian dicintai secara sederhana? Ketika dia memberikan kulit ayam goreng kesukaannya secara sukarela. Baru kali ini aku merasa dicintai oleh seseorang de...

Kisah Dibalik Langit Merah

Bisakah kau hidup tanpa teduhnya wanita, yang di setiap sujudnya terbisik namamu. Dia cerminan sisi terbaikmu, lindungi hatinya. Sekalipun di dalam amarah. *** Tak terasa sudah dua jam lebih aku duduk berdua dengan  wanita ini. Seorang wanita kuat yang ku kenal sebelumnya. Tak tahu kapan terakhir kali ia menyesap kopinya, hingga kembali ia berkutat dengan buku dan penanya. Kulihat ada nama lelaki itu disana. Ia menuliskannya. Ingin rasanya aku bertanya dan memastikan keadaannya baik-baik saja. Tetapi bukankah itu sebuah tindakan bodoh yang akan membuat keruh suasana? Bukankah aku sudah tahu jawabannya bahwa ia tidak baik-baik saja? Dasar lelaki bodoh. "Ra..." aku memanggilnya. Ia melihatku. Sejurus kemudian ia melihat ke arah jendela, mencoba untuk mengabaikan keberadaanku. Langit semakin memerah di luar sana. Begitulah yang kurasakan ketika ia melihat keluar jendela. Tetapi sang langit tak kunjung menunjukkan pengaruh besar kepadanya. Pun bag...