Banyak sekali kalimat yang berkecamuk di kepalaku. Pemikiran ‘kapan mati’ yang kalau saja aku turuti, membuatku tidak akan bertemu hari esok.
Hari esok yang sebetulnya belum tentu baik untuk kulewati. Hari esok yang sebetulnya belum tentu bahagia—seperti hari ini.
Aku bertanya-tanya kepada diriku sendiri, ‘Kenapa aku harus mengalami ini?’, ‘Kenapa aku tidak seperti manusia normal yang lain?’, atau ‘Kenapa aku tidak seperti si anak kebanggaan itu?’. Semua ‘kenapa’ itu seolah-olah menusukku. Mengintaiku hingga aku terpuruk dan aku tidak bisa melawannya. Entah kenapa.
Merasa sendiri.
Merasa membebani.
Merasa gila.
Gila.
Semua perasaan yang muncul yang membuatku semakin lama semakin jatuh ke lubang hitam yang tak semua orang paham dan merasakannya.
Gila.
Si Gila.
Hahaha.
Comments
Post a Comment